Perkuat Ekspor Produk Halal ke Pasar OKI, Kadin Indonesia Institute Dorong Ekosistem Kolaboratif dan Akselerasi Kebijakan

Perkuat Ekspor Produk Halal ke Pasar OKI, Kadin Indonesia Institute Dorong Ekosistem Kolaboratif dan Akselerasi Kebijakan

Perkuat Ekspor Produk Halal ke Pasar OKI, Kadin Indonesia Institute Dorong Ekosistem Kolaboratif dan Akselerasi Kebijakan

Perkuat Ekspor Produk Halal ke Pasar OKI, Kadin Indonesia Institute Dorong Ekosistem Kolaboratif dan Akselerasi Kebijakan

Perkuat Ekspor Produk Halal ke Pasar OKI, Kadin Indonesia Institute Dorong Ekosistem Kolaboratif dan Akselerasi Kebijakan

Perkuat Ekspor Produk Halal ke Pasar OKI, Kadin Indonesia Institute Dorong Ekosistem Kolaboratif dan Akselerasi Kebijakan

Tangerang, 17 Oktober 2025 – Kadin Indonesia Institute (KII) berpartisipasi dalam Seminar “Potensi Bisnis Indonesia di Negara-Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)” yang menjadi rangkaian Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di ICE BSD. Acara ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (Ditjen PPI), Kementerian Perdagangan RI dan menghadirkan pemangku kepentingan strategis untuk mendorong perluasan ekspor Indonesia ke pasar negara-negara OKI.

Seminar ini menghadirkan sejumlah pembicara, antara lain:

  • Natan Kambuno – Direktur Perundingan Antar Kawasan dan Organisasi Internasional, Kemendag

  • Banny Ratno Ramadhani – Atase Perdagangan Ankara, Turki

  • Bagas Haryotejo – Kepala ITPC Jeddah

  • Henry Bin Uyu Hidayat – Managing Director PT Imago Randau Harmoni

  • Ayu Wulan Sagita – Negosiator Perdagangan Ahli Madya (Moderator)

Kadin Indonesia Institute diwakili oleh Pak Mulya Amri, Ph.D., Direktur Eksekutif KII, yang diundang sebagai narasumber untuk memaparkan peran strategis dunia usaha dalam meningkatkan daya saing ekspor produk halal Indonesia di negara-negara OKI.

Pasar Halal Global: Peluang Strategis yang Tidak Boleh Terlewat

Dalam paparannya, Pak Mulya menekankan bahwa potensi pasar halal global terus mengalami pertumbuhan signifikan, dengan proyeksi mencapai USD 3,36 triliun pada 2028. Indonesia sendiri saat ini berada di peringkat ke-3 Global Islamic Economy Indicator 2024/2025, namun masih menghadapi kesenjangan antara potensi dan realisasi nilai ekspor.

“Nilai ekspor halal Indonesia telah mencapai USD 51,4 miliar pada 2024, namun kontribusinya masih terkonsentrasi pada sektor makanan olahan. Untuk naik kelas menjadi pemain global, tantangannya bukan hanya produksi, tetapi juga sertifikasi, pembiayaan, logistik, dan standarisasi ekspor,” jelas Pak Mulya.


Tantangan Struktural Butuh Solusi Ekosistem, Bukan Program Parsial

Pak Mulya juga memetakan beberapa hambatan penting yang dihadapi pelaku ekspor halal Indonesia, antara lain:

  • Fragmentasi sertifikasi halal lintas negara OKI

  • Biaya logistik dan produksi yang masih tinggi

  • Akses pembiayaan ekspor UMKM yang terbatas

  • Standar rantai pasok yang belum konsisten mengikuti OIC/SMIIC

  • Branding “Halal from Indonesia” yang belum kuat

Menurutnya, berbagai kebijakan pemerintah seperti Kawasan Industri Halal (KIH), pembiayaan ekspor LPEI, dan roadmap ekspor halal Kemendag adalah langkah positif, namun dampaknya perlu diperkuat dengan model pelaksanaan yang terintegrasi lintas kementerian dan dunia usaha.


Dunia Usaha sebagai Motor Ekspor Halal

Pak Mulya menegaskan bahwa dunia usaha tidak bisa hanya menjadi penerima kebijakan, tetapi harus tampil sebagai motor akselerasi daya saing ekspor. Beliau menggarisbawahi empat langkah konkret sektor privat:

  1. Investasi dalam standarisasi dan sertifikasi halal internasional

  2. Pengembangan cluster industri halal melalui integrasi manufaktur dan teknologi

  3. Akses pembiayaan berbasis value chain bekerja sama dengan LPEI dan perbankan syariah

  4. Penguatan akses pasar dan branding melalui Halal Export Hub ke negara-negara OKI


Peran Kadin Indonesia Institute: Jembatan Kebijakan–Bisnis

Dalam sesi diskusi, Pak Mulya juga menyampaikan komitmen Kadin Indonesia Institute sebagai katalis percepatan ekspor halal Indonesia melalui:

  • Policy advocacy: rekomendasi harmonisasi kebijakan ekspor halal nasional
  • Market intelligence: publikasi analisis pasar OKI dan sektor prioritas
  • Capacity building: pelatihan ekspor halal untuk UMKM

  • Business diplomacy: fasilitasi business matching dan misi dagang ke negara OKI

“Ke depan, Kadin Institute siap bersinergi dengan pemerintah dan pelaku usaha untuk membangun Halal Export Ecosystem yang kuat—berbasis sertifikasi yang kredibel, infrastruktur industri, pembiayaan inklusif, dan akses pasar global,” tegas Pak Mulya.


Kolaborasi untuk Lompatan Ekspor Halal

Sebagai bagian dari rekomendasi, Pak Mulya menggarisbawahi pentingnya:

  • Penguatan TPS-OIC untuk akses preferensial 57 negara
  • Pembentukan single export desk produk halal
  • Pengembangan logistic corridor ke pasar Timur Tengah dan Afrika
  • Skema blended finance untuk UMKM halal ekspor
  • Branding nasional “Halal Indonesia” sebagai trust mark global
  •  

Tentang kami

Contact

support@kadininstitute.id

Menara Kadin Indonesia, Jl. H.R. Rasuna Said, Blok X-5 Kav. 2-3, Jakarta 12950

© 2025 Kadin Indonesia Institute