Sosialisasi Manfaat Kredit Program Perumahan (KUR Perumahan) bagi UMKM Naik Kelas dalam Ekosistem Perumahan Rakyat

Sosialisasi Manfaat Kredit Program Perumahan (KUR Perumahan) bagi UMKM Naik Kelas dalam Ekosistem Perumahan Rakyat

Sosialisasi Manfaat Kredit Program Perumahan (KUR Perumahan) bagi UMKM Naik Kelas dalam Ekosistem Perumahan Rakyat

Sosialisasi Manfaat Kredit Program Perumahan (KUR Perumahan) bagi UMKM Naik Kelas dalam Ekosistem Perumahan Rakyat

Sosialisasi Manfaat Kredit Program Perumahan (KUR Perumahan) bagi UMKM Naik Kelas dalam Ekosistem Perumahan Rakyat

Sosialisasi Manfaat Kredit Program Perumahan (KUR Perumahan) bagi UMKM Naik Kelas dalam Ekosistem Perumahan Rakyat

Jakarta, 8 September 2025 – KADIN Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dan BPI Danantara menyelenggarakan sosialisasi “Gotong Royong Memperluas Akses Kredit Perumahan untuk Rakyat.” Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam mengenai Kredit Program Perumahan (KUR Perumahan) dan bagaimana program ini dapat mendorong UMKM naik kelas dalam ekosistem perumahan rakyat. Acara dihadiri oleh 204 peserta dari berbagai sektor, mulai dari pengembang, kontraktor, pedagang bahan bangunan, perbankan, hingga UMKM dan koperasi, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Kadin Indonesia Dorong UMKM Naik Kelas melalui KUR Perumahan

Bapak Anindya N. Bakrie, Ketua Umum KADIN Indonesia, membuka forum dengan menyampaikan apresiasi atas kolaborasi Kementerian PKP dan BPI Danantara dalam penyelenggaraan acara ini. Beliau menekankan bahwa perumahan bukan hanya kebutuhan dasar, tetapi juga penggerak ekonomi nasional, dan program KUR Perumahan dengan subsidi bunga 5% hadir untuk mendukung produktivitas pengembang, kontraktor, dan pelaku usaha bahan bangunan sekaligus menciptakan efek berganda ekonomi. Forum ini diharapkan menyamakan pemahaman pemangku kepentingan terkait Permen PKP No.13/2025, meningkatkan keterlibatan UMKM dalam program 3 juta rumah, dan menghasilkan rekomendasi teknis untuk mempercepat penyaluran KUR Perumahan secara tepat sasaran.

Momentum untuk Pemberdayaan UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi

Bapak Maurarar Sirait, Menteri PKP, dalam sambutannya menekankan bahwa setiap unit rumah subsidi memiliki dampak ekonomi yang signifikan, termasuk penciptaan hingga lima lapangan kerja. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, perbankan, dan pelaku industri untuk mempercepat pembangunan perumahan serta pemberdayaan UMKM. “Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, tetapi juga pada dukungan sektor perbankan dan industri,” ujar Pak Maurarar.

Mekanisme KUR Perumahan

Bapak Didyk Choiroel, Sekretaris Jenderal Kementerian PKP, menjelaskan bahwa KUR Perumahan Produktif ditujukan bagi UMKM sektor perumahan, baik penyedia maupun individu, dengan plafon hingga Rp5 miliar per akad (maksimal Rp20 miliar) dan subsidi bunga 5%. Kredit dapat digunakan untuk pembangunan rumah, pembelian tanah, bahan bangunan, maupun jasa terkait perumahan. Program ini juga menerapkan mekanisme Rent-to-Own (RTO) di perkotaan dengan harga tanah tinggi, dan dirancang agar inklusif, tepat sasaran, serta memberikan efek berganda bagi sektor konstruksi, tenaga kerja, dan rantai pasok lokal.

Perspektif Pelaku Perbankan

Dalam panel diskusi yang dimoderatori Bapak Mulya Amri, Ph.D., Ketua Kadin Indonesia Institute, para pemangku kepentingan perbankan memaparkan pengalaman implementasi program:

  • Ibu Hermita, Direktur Commercial Banking BTN menjelaskan bahwa BTN telah menyalurkan rumah melalui 8.000 developer dan kontraktor, menilai kredit berdasarkan laba bersih bulanan, dan menjalin kerja sama dengan platform ojol untuk memfasilitasi akses perumahan karyawan.
  • Ibu Nancy Adistyasari, Direktur Consumer Banking BRI menyoroti peluang UMKM memanfaatkan backlog perumahan, serta kemudahan persyaratan kredit dengan bunga 6% dan dukungan bagi individu yang memiliki NPWP dan NIB.

Diskusi juga membahas penggunaan rumah subsidi untuk rumah sewa atau rumah tumbuh, kriteria penilaian risiko debitur non-karyawan tetap, integrasi koperasi rumah tangga, serta implementasi sistem RTO.

Gambaran Peserta

Peserta mayoritas berasal dari sektor pengembang/developer (46,6%), kontraktor (20,6%), UMKM/koperasi/womenpreneur (9,8%), KADIN pusat dan daerah (9,8%), pedagang bahan bangunan (8,8%), serta perbankan (4,4%). Hampir setengah peserta merupakan top management, dan sisanya middle management, staf teknis, maupun mahasiswa. Sebagian besar peserta laki-laki (75%) dan tersebar di seluruh Indonesia, terutama di Jabodetabek (40,2%) dan Jawa (25%). Keberagaman usia organisasi peserta, dari perusahaan dan asosiasi lebih dari 20 tahun hingga UMKM baru, mencerminkan representasi lintas skala usaha.

Penutup

Sosialisasi ini menegaskan peran strategis KADIN, perbankan, dan UMKM dalam memperluas akses perumahan, memperkuat ekosistem konstruksi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan mekanisme kredit yang inklusif dan fleksibel, program ini diharapkan mampu mempercepat realisasi 3 juta rumah, sekaligus mendorong UMKM naik kelas dan memberikan dampak positif bagi tenaga kerja dan rantai pasok lokal.

Tentang kami

Contact

support@kadininstitute.id

Menara Kadin Indonesia, Jl. H.R. Rasuna Said, Blok X-5 Kav. 2-3, Jakarta 12950

© 2025 Kadin Indonesia Institute