Forum Connect! 30 Juli 2025: Kolaborasi Indonesia–Australia untuk Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik (EV) yang Berkelanjutan

Forum Connect! 30 Juli 2025: Kolaborasi Indonesia–Australia untuk Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik (EV) yang Berkelanjutan

Forum Connect! 30 Juli 2025: Kolaborasi Indonesia–Australia untuk Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik (EV) yang Berkelanjutan

Forum Connect! 30 Juli 2025: Kolaborasi Indonesia–Australia untuk Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik (EV) yang Berkelanjutan

Forum Connect! 30 Juli 2025: Kolaborasi Indonesia–Australia untuk Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik (EV) yang Berkelanjutan

Forum Connect! 30 Juli 2025: Kolaborasi Indonesia–Australia untuk Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik (EV) yang Berkelanjutan

Pada tanggal 30 Juli 2025, KONEKSI bersama KADIN Indonesia Institute (KII) 8% Club menggelar Connect! Forum di KADIN Lounge, Jakarta. Forum ini mengangkat topik strategis mengenai masa depan kendaraan listrik (EV) di Indonesia, sekaligus meluncurkan hasil studi kolaboratif berjudul “Sustainable Ecosystem Development of Lithium-ion Battery for Electric Vehicles: From Design Process to Recyclability”, hasil kerja sama antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Curtin University, dengan dukungan dari Pemerintah Australia melalui DFAT.


Sorotan Pembuka: EV sebagai Tonggak Ekonomi Masa Depan

Bapak Bobby Gafur, Anggota Dewan Energi Nasional sekaligus tokoh industri nasional, membuka forum dengan penekanan bahwa pengembangan ekosistem kendaraan listrik bukan hanya isu teknologi, tetapi harus menjadi tonggak ekonomi nasional ke depan.

“Transformasi ini tidak hanya soal mengganti kendaraan berbahan bakar fosil. Kita bicara soal peluang besar dalam manufaktur, daur ulang baterai, logistik, layanan digital, dan banyak lagi. Ekosistem bisnisnya sangat luas, dan harus kita bentuk mulai sekarang—khususnya dalam empat tahun ke depan di masa pemerintahan Presiden Prabowo,” ujar beliau


Dukungan Internasional: Komitmen Indonesia–Australia

Bapak Tim Stapleton, Deputy Head of Mission Kedutaan Besar Australia, juga menegaskan pentingnya kerja sama bilateral:

“Indonesia dan Australia telah menandatangani Nota Kesepahaman untuk mendukung transisi energi rendah karbon. Kita ingin membangun ekosistem kendaraan listrik yang kuat dan berkelanjutan—yang tidak hanya menurunkan emisi, tetapi juga memberdayakan ekonomi dan industri.”

Beliau menambahkan bahwa kolaborasi lintas sektor dan lintas negara—antara pemerintah, akademisi, dan industri—adalah fondasi utama dalam mencapai visi ini.


Perkembangan Pasar EV: Optimisme di Tengah Tantangan

Prediksi dari Kementerian Perindustrian menunjukkan tren positif terhadap adopsi kendaraan listrik. Meski kondisi ekonomi saat ini masih menantang—penjualan kendaraan tahun lalu hanya mencapai 80% dari target, jauh dari rata-rata tahunan 1 juta unit—permintaan kendaraan listrik terus tumbuh.

Contohnya, mobil listrik Denza (BYD) telah melampaui popularitas mobil premium seperti Alphard. Pemerintah bahkan menargetkan produksi kendaraan listrik mencapai 600.000 unit, dengan visi bahwa dari 7 juta unit kendaraan terjual di Indonesia, 2 juta di antaranya akan berbasis listrik pada tahun 2030.


Kesimpulan: Waktunya Bertindak

Forum ini menjadi wadah penting untuk menyatukan perspektif riset, kebijakan, dan bisnis demi membentuk masa depan transportasi Indonesia yang rendah emisi, inklusif, dan berdaya saing global. Dengan momentum transisi yang kini bergulir, empat tahun ke depan adalah masa krusial untuk meletakkan fondasi kebijakan dan investasi yang dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat kendaraan listrik regional.

Tentang kami

Contact

support@kadininstitute.id

Menara Kadin Indonesia, Jl. H.R. Rasuna Said, Blok X-5 Kav. 2-3, Jakarta 12950

© 2025 Kadin Indonesia Institute